Kamis, 20 September 2012

Always Be With You


Title : Always Be With You
Author : Someone
Genre : Romance , sad , fantasy
Length : Oneshoot
Cast : Lee Donghae , Han Minra (OC) , Cho Kyuhyun
Other : Find it~

Annyeong raders ! Author bawa karya debut Hae-Min couple.Ni fanfic agak sedikit gaje,harap dimaklumi ya readers. Fanfic ini udah pernah author publish di FB : Super Junior Fanfiction.
Enjoy the story~
------------------------------------------------------------------------------------------------------------


“Tak akan ada yang dapat memisahkan cinta kita berdua,kecuali maut yang menjemput kita.Walaupun maut sudah memisahkan jiwa dan raga kita,namun hatiku akan selalu berada bersamamu selamanya.”
Minra POV
Kulangkahkan kakiku dengan enggan memasuki gedung sekolahku ini.Jujur saja,aku sudah tidak ingin menginjakan kakiku lagi di sekolah.Ini semua karena seghala siksaan yang sudah kuterima dari semua temanku.Ah,aniya,mereka bukan teman-temanku,mereka bahkan menganggapku sebagai musuh mereka.
Kuhentikan langkahku begitu aku sudah sampai di depan pintu kelasku.Kuambil nafas dalam-dalam dan menyiapkan hatiku untuk menerima segala siksaan lagi dari seisi kelasku hari ini.Akhirnya kuberanikan diriku untuk membuka pintu kelasku.
Dapat kurasakan kalau tatapan seisi kelas langsung tertuju padaku.Tentu saja tatapan tajam dan dengki yang kudapatkan dari mereka semua.Aku bergegas melangkahkan kakiku menuju bangkuku yang diasingkan di sudut kelas sebelum mereka mulai mencaciku.
“Ya ! Gadis pembunuh ! Kenapa kau masih datang ke sekolah huh ?!” hatiku langsung terasa sakit begitu aku mendengar Hyura,yang dulunya sahabat baikku menyebutku ‘Gadis Pembunuh’.
“Kami muak melihat wajahmu itu ! Pergilah !”
“Ne ! Jangan pernah kembali lagi ke kehidupan kami !”
“Dasar pembunuh ! Tak tahu malu !”
Seruan-seruan menghina lainnya kembali kudapatkan.Dengan segenap kekuatanku kucoba untuk menahan air mataku yang hendak mengalir keluar.Seperti biasa,aku hanya dapat diam saja dan menerima segala cacian dan perlakuan kasar dari mereka semua.
Ini semua karena Lee Donghae,murid populer di sekolahku yang sekelas denganku mengalami kondisi kritis karena mencoba menyelamatkanku dari pencopet yang hendak merampokku.Karena menyelamatkanku ia pun mendapatkan luka tusukan yang cukup dalam di perutnya dan beberapa luka goresan di tubuhnya.
Semenjak mendengar kabar itulah seisi sekolahku langsung saja menyalahkanku karena akulah yang menyebabkan Donghae dirawat di rumah sakit dan masih belum sadarkan diri semenjak tiga hari yang lalu.Bahkan kedua orang tua Donghae pun menyalahkanku dan sangat membenciku.
“Pergi kau pembunuh ! Kau tak pantas hidup lagi di dunia ini !!”
DEG
Hatiku langsung terasa sakit,bagaikan disayat berkali-kali dengan kejinya.Sungguh aku tak menyangka kalau mereka akan menghinaku sampai berkata seperti itu.Ah,sepertinya kehadiranku memang sudah tidak diperlukan lagi oleh mereka.
Segera aku bangkit dari dudukku dan berlari menuju atap sekolah.Samar-samar dapat kudengar kalau mereka masih saja menghinaku.Akhirnya air mata yang sudah kutahan sejak tadi pun tumpah.Aku sudah tidak kuat lagi menanggung semua hinaan ini !
Aku segera mengunci pintu yang berhubungan dengan atap sekolahku agar tak ada orang lain yang menghalangiku.Ya,agar tak ada orang lain yang menghalangiku untuk mengakhiri hidupku hari ini juga.
Kulangkahkan kakiku mendekati ujung atap sekolahku yang tak diberi pembatas.Kulihat ke bawah ada beberapa orang yang mulai memperhatikanku.Mungkin ini memang gila,tapi inilah keputusanku.Aku sudah tidak sanggup lagi kalau aku masih harus menerima semua hinaan dari seisi sekolah.
“Appa,eomma mianhae..Aku tidak bisa menjadi anak yang baik.Donghae-ya,selamat tinggal..”
Minra POV end

Author POV
“KYAAA !!” beberapa murid yang melihat tubuh Minra yang terjun bebas dari atap gedung dan terhempas ke atas tanah dengan mengenaskan menjerit histeris.
Para guru segera menghampiri kerumunan murid tersebut dan mencoba menyelamatkan nyawa Minra yang tergeletak tak berdaya di atas tanah.Tapi mereka terlambat,nyawa Minra pun tak dapat diselamatkan.
Semua murid kelas XII-2,kelas Minra,sangat terkejut begitu melihat aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Minra.Mereka tak pernah menyangka kalau Minra akan bunuh diri.Rasa bersalah pun menyelimuti mereka semua.
Lee Hyukjae,satu-satunya yang tidak ikut menghina Minra begitu shock dengan kejadian yang dilihatnya barusan.Amarah pun memenuhi dirinya.Ia merasa kesal dengan seisi kelas yang selalu saja menghina dan melakukan Minra dengan kasar.
“Kalian lihat ?! Ini semua karena kalian !!” bentak Hyukjae dengan suara lantang yang mengejutkan seisi kelas.
Semua pandangan pun langsung terarah kepada Hyukjae yang tampak sedang menekan emosinya agar tidak meledak-ledak.Beberapa dari mereka menundukan kepala,dan menyesal atas apa yang sudah pernah mereka perbuat dulu.Bahkan sahabat-sahabat Minra yang dulu pun mulai menangis.
“Apa kalian puas huh ?! JUSTRU KALIAN YANG PEMBUNUH !!” Hyukjae pun kembali berteriak dengan penuh emosi.Kali ini air mata mulai meleleh keluar dari kedua matanya.
Hening.Tak ada yang berani membalas perkataan Hyukjae,bahkan menatapnya pun tidak ada yang sanggup.Sekarang mereka semua baru menyadari kesalahan mereka selama ini.tapi penyesalan memang selalu datang terlambat.
Di tempat lain..
Seorang namja tampak melihat ke bawah.Ia sudah berada di atap sejak tadi dan melihat aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Minra.Namun wajahnya sama sekali tak menunjukan ekspresi.Ia hanya diam saja dan terus memandangi kerumunan orang yang membawa tubuh Minra yang sudah tak bernyawa menuju ambulance yang baru saja datang.
Beberapa detik kemudian namja itu menampilkan seringaiannya.Entah mengapa di tengah kejadian menegangkan ini ia justru menyeringai puas seperti ada sesuatu yang ia rencanakan.
“Han Minra,sebentar lagi kau akan menjadi milikku…” gumam namja itu sambil terus menampilkan seringaian puasnya.
@Seoul Hospital
Donghae baru saja membuka matanya setelah ia koma selama tiga hari berturut-turut.Entah kebetulan atau tidak,tapi ia membuka matanya tepat di saat Minra menjatuhkan dirinya dari atap sekolah.
“Donghae-ya ! Eomma sangat mencemaskanmu.Akhirnya kau siuman..” Donghae hanya menampilkan senyuman lemahnya setelah mendengar perkataan eommanya itu.
“Eomma sudah berapa hari aku tidak sadar ?” tanya Donghae lemah.Lalu tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.
“Di mana Minra ?! Bagaimana keadaanya sekarang ?!” tanyanya lagi.
“Untuk apa kau menanyakan perempuan pembunuh itu Donghae-ya ?!” bentak nyonya Lee dengan emosi.Ia sungguh kesal saat mengingat Minra.
“Eomma ! Apa maksudmu ?! Bukan dia yang menyebabkanku menjadi seperti ini.” Donghae tidak dapat menerima perkataan eommanya yang menyebut Minra sebagai pembunuh.
“Sudahlah.Tidak usah membahas tentang hal itu lagi.Annyeong Donghae-ya.” senyuman Donghae kembali merekah begitu ia melihat hyungnya datang.
“Donghwa hyung ! Kapan kau kembali dari Amerika ?” tanya Donghae sembari berusaha duduk dan dibantu oleh eommanya.
“Aku langsung kemari begitu aku mendengar kalau kau masuk rumah sakit tiga hari yang lalu.Aku senang akhirnya kau siuman juga.” Donghae hanya tersenyum untuk membalas ucapan hyungnya itu.
Dalam hatinya ia terus mencemaskan Minra.Entah kenapa sejak tadi ia merasakan firasat buruk mengenai Minra.Ia khawatir kalau Minra akan disalahkan oleh sesisi sekolah seperti eommanya yang menyalahkan Minra.
‘Minra-ya,semoga kau baik-baik saja..’ batin Donghae dalam hati.
Tiga hari kemudian..
“Donghae-ssi,kau sudah boleh pulang malam ini.” ujar sang uisa setelah melakukan beberapa pemeriksaan kepada Donghae.
“Ah,gamsahamnida uisa.” balas Donghae seraya tersenyum lebar.
Sang uisa hanya tersenyum lalu berjalan keluar meninggalkan kamar rawat Donghae.Senyuman tak henti-hentinya muncul di wajah Donghae.Dalam hatinya ia merasa sangat bahagia karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan Minra kembali.Walaupun terselip sedikit rasa khawatir dalam hatinya karena Minra selalu tak bisa dihubungi.
Author POV end

Donghae POV
Akhirnya ! Akhirnya hari ini aku bisa kembali melangkahkan kakiku ke sekolah tercintaku setelah selama seminggu aku terus berada di rumah sakit.Pagi ini aku datang dengan bersemangat dan dengan sebuah harapan kecil untuk dapat segera menemui Minra dan dapat menyatakan perasaanku kepadanya.
Aigoo~Kenapa aku jadi membocorkan rahasiaku seperti ini ? Aku jadi malu sendiri.
“Annyeong !” seruku begitu aku memasuki ruangan kelasku.
Namun apa yang kudapatkan ? Aku hanya mendapatkan keheningan dan tak ada eksperesi bahagia dari seisi kelas sedikitpun.Apa mereka tidak mengkhawatirkanku atau rindu padaku ? Dengan berbagai pertanyaan yang mencuat dalam hatiku aku melangkahkan kakiku menuju bangkuku.
Lalu mataku pun terpaku kepada sebuah meja kursi yang terletak di sudut kelas dengan sebuket bunga yang terletak di atasnya.Entah mengapa tiba-tiba saja aku mendapatkan firasat buruk.
“Donghae-ya,senang melihatmu kembali lagi.” aku sedikit terkejut dengan Hyukjae yang tiba-tiba memelukku dari belakang.
“Ne,jeongmal bogoshipeo Hyukjae-ya~” balasku sembari terkekeh kecil dan membalas pelukannya itu.
Setelah kulepas pelukannya aku kembali dibuat heran.Aku dapat melihat wajah hyukjae yang biasanya ceria sekarang menjadi muram dan tatapan matanya pun tampak sedih sekali.Firasat burukku pun semakin bertambah kuat.
“Hyukjae-ya waeyo ? Gwaenchana ?” tanyaku dengan hati-hati.
Ia hanya menjawab pertanyaanku dengan anggukan kecil dan juga senyumannya.Namun aku merasa kalau senyumannya itu dipaksaan olehnya.Kuedarkan pandanganku ke seisi kelas,seperti Hyukjae,seisi kelas pun memasang wajah muram dan terlihat sangat sedih.Lalu aku pun teringat akan sesuatu.
“Hyukjae-ya,di mana Minra ? Apa dia baik-baik saja setelah hari itu ?” kulihat Hyukjae sedikit terkejut dengan pertanyaanku dan hanya diam saja.Ada apa ini ?
“Ya !! Jawab aku Hyukjae-ya ! Apa terjadi sesuatu dengan Minra ?” tanyaku lagi sembari mengguncangkan tubuhnya.
Aku semakin merasa gelisah.Dari sudut mataku dapat kulihat beberapa teman sekelasku menundukan wajah mereka,bahkan Hyura sahabat Minra pun mulai menangis.Tiba-tiba kurasakan tangan Hyukjae menepuk pundakku.
“Donghae-ya,kuharap kau siap menerima semua ini.” gumamnya lirih,bahkan hampir tak terdengar.
Aku hanya diam saja mendengar perkataannya itu.Keringat dingin pun mulai membasahi pelipisku.Lalu ia pun membawaku menuju meja yang terletak di sudut kelas itu.Mataku membulat dalam seketika ketika aku melihat sebuah figura kecil yang berisikan foto Minra yang terletak di sebelah buket bunga yang ada di atas meja itu.
“Ada apa ini ?! Kenapa ada buket bunga dan..Foto Minra ?” tanyaku kepada Hyukjae.
Aku pun sedikit terkejut saat aku melihat Hyukjae yang biasanya ceria itu mulai meneteskan air matanya.Oh Tuhan,tolong katakan kalau ini tidak benar !! Jangan berikan berita buruk kepadaku.
“Donghae-ya,Minra sudah meninggal..”
DEG
Bagai di tusuk oleh ribuan panah saat aku mendengar sepenggal kalimat yang terlontar dari mulut Hyukjae.Tubuhku pun melemas,dan aku pun jatuh terduduk di depan meja itu.Air mata mulai menggenangi kedua mataku.Ini tidak mungkin terjadi !
“Mianhae..” samar-samar dapat kudengar suara Hyura yang terisak dan meminta maaf.Dengan segera aku bangkit dan berjalan mendekatinya.
“Apa maksudmu huh ?! Kenapa kau meminta maaf ?! Apa kau yang sudah membunuhnya ?!” bentakku dengan kasar.Saat ini pikiranku sedang kacau dan aku pun masih merasa shock setelah mendengar berita buruk tersebut.
“Donghae-ya,jangan kasar begitu ! Kajja kita pergi ke taman belakang.Akan kuceritakan semuanya kepadamu.” aku hanya diam saja dan menuruti perkataan Hyukjae.
Sesampainya di taman kami segera menempatkan diri di salah satu bangku taman.Lalu Hyukjae pun menceritakan semua hal yang terjadi selama aku berada di rumah sakit.Tubuhku pun menegang saat aku mendengar kalau Minra bunuh diri.
“Begitulah ceritanya Donghae-ya,kuharap kau mau melepaskan Minra..”
Aku tak membalas perkataan Hyukjae.Pikiranku sudah sangat kacau sekarang.Air mataku pun kembali mengalir.Minra-ya,kenapa kau meninggalkanku ? Aku membutuhkanmu utnuk mendampingi hidupku Minra-ya.
Dongahe POV end

Auhtor POV
Selama jam pelajaran berlangsung,Donghae hanya menghabiskan waktunya di UKS.Dia merasa masih shock dengan semua yang sudah terjadi dan dia pun izin untuk tidak mengikuti pelajaran hari itu.
KRIING KRIING
“Donghae-ssi,bel pulang sudah berbunyi,pulanglah..” ujar sang guru kesehatan.
“Oh,ne songsaenim.Gamsahamnida.” balas Donghae lirih sembari bangkit dari posisi tidurnya.
Ia pun melangkahkan kakinya gontai menyusuri koridor sekolah yang mulai sepi.Sesampainya di ruang kelasnya matanya terpaku pada suatu bayangan yang berdiri di depan meja Minra yang terletak di sudut ruang kelas itu.
Perlahan Dongahe mulai berjalan mendekati bayangan itu.Namun langkahnya pun terhenti dan tubuhnya pun menegang saat melihat sosok tersebut.Minra,dalam sosok rohnya.
“Minra-ya..” gumam Donghae lirih seraya menatap roh Minra yang tersenyum kepadanya dengan tatapan terkejut.
“Annyeong Donghae-ya,senang bisa melihatmu sudah sehat.” balas Minra.Lalu ia pun melayang mendekati Donghae yang masih terdiam di tempatnya berdiri.
“Donghae-ya ?” tanya Minra sembari melambai-lambaikan tangannya di wajah Dongahe karena ia tak kunjung mendapatkan respon dari lelaki di hadapannya itu.
Beberapa saat kemudian ia pun menjentikkan jarinya seakan menyadari sesuatu.
“Ah,mianhae Donghae-ya,kau pasti terkejut melihat seorang hantu kan ?” ujarnya dengan nada kecewa dan raut wajah sedih.
“E-eh ? Ah,m-mianhae tapi aku memang terkejut dengan kehadiranmu ini.” balas Donghae dengan terbata-bata.
Walaupun ia sedikit merasa takut dengan roh Minra yang menemuinya tapi tak dapat dipungkirinya jika ia masih dapat melihat Minra.Yah,walaupun sekarang ini Minra sudah menjadi seorang hantu.
“Gwaenchanayo ! Aku tahu itu Donghae-ya,dan..Kau pasti sudah mendengar ceritaku dari Hyukjae kan ?” tiba-tiba saja nada bicara Minra terdegar sedih dan seulas senyuman miris pun tampak di wajahnya.
“Ne,mianhae Minra-ya.Aku yang menyebabkanmu mengalami hal buruk seperti itu..” sesal Donghae seraya menundukan kepalanya.
“Ini bukan salahmu Donghae-ya.Sudahlah aku tak mau membahas masa lalu.”
“Hmm.Jujur saja aku senang sekali dapat melihatmu lagi Minra-ya..”
Minra hanya terkekeh kecil mendengar perkataan Donghae.Lalu akhirnya mereka pun larut dalam sebuah percakapan tanpa menyadari kalau ada sepasang mata yang mengawasi mereka sejak tadi.
“Tak akan kubiarkan kau terlepas dariku lagi Minra-ya..” gumam orang itu lalu bagaikan asap,dia pun menghilang dengan seringaiannya yang mengerikan.
Sekarang Dongahe pun mulai terbiasa dengan kehadiran Minra dalam hidupnya lagi.Kini Minra selalu mengikuti kemanapun Donghae pergi,dan tak ada orang lain yang dapat menyadari keberadaannya itu.Keduanya pun merasa bahagia dengan keadaan ini,walaupun Minra menyimpan sebuah rahasia dalam hatinya.
“Minra-ya,apakah kau akan ikut ke sekolah ?” tanya Donghae sembari mengenakan dasi sekolahnya.
“Eungg,aku ikut ! Aku bosan kalau harus sendirian.” jawab Minra sembari melayang mendekati Donghae.
“Kajja,kita berangkat !”
“Appa eomma aku berangkat !!” seru Donghae saat ia melihat kedua orang tuanya yang sedang menghabiskan sarapan mereka di meja makan.
Kedua orang tua Donghae tak membalas perkataan anaknya itu.Mereka hanya menatap Donghae yang terus-terusan tersenyum dan sesekali tertawa kecil.
“Appa,eomma tidakkah kalian merasa ada sesuatu yang aneh pada diri Donghae ?” ujar Donghwa tiba-tiba yang mengejutkan kedua orang tuanya.
“Kau juga merasakannya Donghwa ? Memang sikapnya sangat aneh sekarang ini.” sahut appanya yang masih kebingungan.
“Ne,bukankah seharusnya ia bersedih karena kudengar Minra meninggal bunuh diri.”
“Mwo ? Benarkah itu ?”
“Ne appa.Kudengar Minra bunuh diri di hari yang sama saat Donghae siuman.”
Hening.Semua orang yang ada di ruangan itu hanya terdiam tak mengerti.Tentu saja mereka tak dapat melihat sosok Minra yang selalu bersama Donghae sekarang ini.
Di sekolah…
Donghae pun melangkahkan kakinya dengan ringan memasuki ruang kelasnya.Senyuman yang terus mengembang di wajahnya membuat semua orang yang melihatnya keheranan,terlebih lagi teman-teman sekelasnya.
“Donghae-ya,apakah kau baik-baik saja ? Kau tidak menjadi gila karena kepergian Minra kan ?” tanya Hyukjae yang kebingungan melihat tingkah Donghae sejak tadi.
“Ya !! Aku ini tidak gila !” ucapan Donghae pun terhenti dan ia pun menatap tajam kepada seisi kelas yang terlihat lega karena Donghae tak terlihat bersedih.
“YA !! Aku belum memaafkan kalian semua ! Jangan harap aku akan memaafkan kalian semua !!” seru Donghae dengan emosinya yang sudah meluap-luap.
“Lee Donghae,kenapa kau masih tidak mau memaafkan mereka huh ?” semua pandangan pun langsung tertuju pada seorang namja yang berdiri di ambang pintu kelas dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
“Itu bukan urusanmu Cho Kyuhyun !” bentak Donghae kepada namja yang bernama Kyuhyun itu.
“Omona,kau ini kasar sekali Donghae-ssi.Minra-ssi,bagaimana ini ?” perkataan kyuhyun itu langsung mengejutkan seisi kelas,terutama Minra yang diam saja sejak tadi.
“A-apa maksud ucapanmu itu huh ?” tanya Donghae dengan terbata.
“Hahaha.Sebaiknya kau tak usah menyembunyikan semuanya lagi Donghae-ssi.”
Tubuh Minra pun langsung menegang begitu ia melihat Kyuhyun yang menatapnya tajam dengan matanya yang perlahan berubah menjadi berwarna abu-abu.Ia pun semakin merasa ketakutan saat melihat seringaian Kyuhyun itu.
“Mari kita lihat apa yang sudah terjadi saat ini..”
Kyuhyun pun melafalkan beberapa kata yang tak dapat di mengerti oleh seisi kelas.Namun tidak dengan Minra yang mengetahui isi mantra yang dilafalkan oleh Kyuhyun tersebut.
Sontak semua mata membulat ketika melihat bayangan Minra yang perlahan mulai terlihat oleh mereka.Donghae sangat terkejut ketika menyadari kalau seisi kelas dapat melihat sosok Minra.Ia pun segera menoleh ke arah Kyuhyun yang masih menyeringai puas.
“Tak kusangka kau dapat menyembunyikannya dengan baik Donghae-ssi.Annyeong Minra-ssi,senang bisa melihatmu lagi.” ujar Kyuhyun dengan nada meremehkan.
“Kau !!” bentak Donghae kesal.
“Cukup Donghae-ya ! Ak-aku akan keluar saja dari sini.” ujar Minra menghentikan Donghae yang hendak menyerang Kyuhyun,lalu perlahan ia pun menghilang.
“Minra-ya !! Aishh ! Ini semua salahmu Cho..” ucapan Donghae pun terhenti saat ia menyadari kalau Kyuhyun sudah tak ada lagi di tempatnya semula.
“Donghae-ya,kau baik-baik saja ?” tanya Hyukjae dengan hati-hati karena melihat sahabatnya yang masih terdiam di tempatnya sejak tadi.
“Hyukjae-ya !! Katakan padaku di mana Minra bunuh diri ?!” Hyukjae sedikit terkejut dengan Donghae yang berteriak kepadanya itu.
“E-eh,di atap sekolah..”
Tanpa basa-basi lagi,Donghae pun segera berlari meninggalkan kelas,meninggalkan sebuah tanda tanya besar kepada sesisi kelas yang masih terkejut dengan  keadaan yang terjadi.
Author POV end

Kyuhyun POV

“Minra-ssi,kau pikir kau bisa terlepas dariku huh ?” tanyaku dengan nada menantang.
Sepertinya ia cukup terkejut dengan kehadiranku ini.Dapat kulihat kalau ia menatapku dengan tatapan tidak percaya miliknya itu.Ah,manis sekali.
“E-eoh,aku tak sudi kalau harus bersamamu !” sudah dapat kuduga kalau ia akan menolakku seperti itu.
“Minra-ssi,ah seharusnya kupanggil kau dengan Eva.kau tidak mungkin bisa meloloskan diri semudah itu dariku Eva.” kulihat kemarahan mulai memenuhi dirinya.Seringaianku kembali kutampilkan.
Benar saja,sesuai dugaanku ia menyerangku dengan tiba-tiba.Tapi tentu saja aku dapat menghindarinya dengan mudahnya.Perlahan aura iblisku pun mulai muncul dan mataku pun mulai berubah menjadi berwarna abu-abu sekarang.
“Sepertinya tak ada cara lain selain mengalahkanmu dan membawamu kembali ke dunia bawah bersamaku Eva..”
Aku pun mulai melafalkan beberapa kata untuk menyegel sekeliling atap sekolah ini agar ia tak bisa kabur lagi.Langsung saja muncul sebuah kubah transparan di atap sekolah ini setelah aku selesai melafalkan mantar itu.Dia pun terlihat terkejut dan ketakutan sekarang.
DOK DOK DOK DOK
“Minra-ya !! Bukakan pintunya !!” tiba-tiba saja kudengar suara namja sialan yang bernama Donghae itu bersamaan dengan gedoran di pintu atap.
“Cih ! Dia menganggu sekali.” aku pun mengarahkan jariku ke pintu tersebut.
“Andwae ! Jangan kau libatkan dia di pertarungan kita ini !!” teriaknya yang sedikit mengejutkanku.
“Arra arra.Kalau begitu cepatlah kita selesaikan pertarungan kita ini dan hidup bahagia di dunia bawah sana Eva.Hahaha.”
Kulihat ia masih terdiam di tempatnya dan menandang ke arah pintu dengan tatapan sedihnya.Aish ! Apa dia tidak senang kalau bisa menjadi seorang pendamping pangeran iblis yang tampan sepertiku ? Sepertinya aku harus segera membawanya pergi dari dunia ini.
Tanpa basa-basi lagi aku segera menyerangnya dengan kekuatanku.Ia terlihat sedikit terkejut dengan seranganku yang tiba-tiba ini.
“Kau akan segera menjadi milikku sepenuhnya Eva..”
Kyuhyun POV end

Donghae POV
Aku hanya dapat terdiam melihat sebuah pertarungan sengit yang terjadi di atas atap sekolah itu.Sementara aku hanya dapat melihat dari jendela kecil yang ada di pintu atap sekolah.Sekuat apapun aku berusaha membukanya,pintu itu tetap bergeming dan tak dapat terbuka.
“Kyaaa !!” aku terkejut begitu mendnegar teriakan Minra.
“Minra-ya !!” teriakku sekeras mungkin sembari terus menggedor-gedor pintu atap sekolah itu.
“Donghae-ya ! Apa yang terjadi di sini ?!” tanya Hyukjae yang tiba-tiba sudah ada di belakangku.
“Hyukjae-ya ! Bantu aku mendobrak pintu ini !” kulihat ia sedikit terkejut dengan permintaanku,namun akhirnya ia pun membantuku membuka pintu tersebut.
BRAAKK
Akhirnya pintu itu pun terbuka.Namun sepertinya aku terlambat,sangat terlambat.Kulihat Kyuhyun berdiri tegap dan menggendong Minra yang sudah lemah.
“Minra-ya !!” panggilku kepadanya.Dapat kulihat ia menatapku sekilas dan tersenyum samar.
“Mianhae Donghae-ya,aku tidak memberitahukanmu yang sebenarnya..” balasnya lirih.
“Ck ! Mianhae,tapi aku akan menghentikan drama romantis kalian.Annyeong !” ujar Kyuhyun dan perlahan bayangannya dan Minra pun mulai menghilang.
‘Saranghae..’ sebelum ia benar-benar menghilang dapat kulihat gerakan bibirnya yang mengatakan kata yang selalu kutunggu darinya itu.
Tubuhku pun langsung melemas dan aku pun jatuh terduduk dnegan air mata yang mulai membasahi kedua mataku ini.Dapat kurasakan tangan Hyukjae yang menepuk pundakku.
“Relakan dia Donghae-ya,relakan..” ujarnya lembut.
“Minra-ya,nado saranghae..” gumamku pelan di tengah isak tangisku.
***
EPILOG
Dua tahun pun akhirnya berlalu,namun aku masih saja mengingat bayangan Minra dengan jelas.Kesedihan masih terus melanda hatiku di saat aku mengingatnya.
“Donghae-ya ! Ayo kita nikmati pestanya !” seru Hyukjae yang masih asyik berdansa di aula sekolah.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman.Sebenarnya aku tidak ingin datang ke reuni yang diadakan di sekolahku ini,karena aku pasti akan kembali teringat dengan bayangan Minra.Rasa sakit mulai melanda hatiku,maka kuputuskan untuk meninggalkan aula sekolah.
Kulangkahkan kakiku menuju atap sekolah dengan berat.Walaupun aku tidak ingin pergi ke tempat di mana aku benar-benar berpisah dengan Minra,tapi entah mengapa aku merasa kalau aku haru pergi ke atap sekolah.
CKREEKK
Begitu kubukan pintu atap sekolah tersebut aku dikejutkan oleh sosok seorang yeoja yang beridiri.Sinar rembulan menerpa tubuhnya dan langsung membuatku terpesona dengan kecantikannya itu.
Perlahan senyumku pun mulai mengembang seiring dengannya yang melangkah mendekatiku.Ia pun menghentikan langkahnya dan tersenyum manis kepadaku.Senyuman yang snagat kurindukan dua tahun ini.
“Annyeong Donghae-ya,lama tidak bertemu.” sapanya dengan suara lembutnya yang selalu dapat menghipnotisku.
Tanpa membalas perkataannya aku pun menarik tubuhnya ke dalam pelukanku.Kurasakan ia pun membalas pelukanku erat.
“Jeongmal bogoshipeo Minra-ya..”

The End

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hyah ! Akhirnya selesai juga fanfiction gaje ini.Sebelumnya author minta maaf kalau banyak typo bertebaran dan ceritanya kurang menarik.Dan terimakasih juga buat para readers yang mau menyempatkan diri membaca dan memberikan penilaian ke fanfic author ini^^
Sampai ketemu di fanfic berikutnya.Annyeong~~! *tebar bunga*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar